Facebook Instagram GitHub LinkedIn
General & Opinion

Perjalanan Timnas Senior Indonesia Asuhan Shin Tae Yong

General

Saya termasuk orang yang tidak mengikuti Liga Sepak Bola Indonesia, tidak juga mengikuti Liga Sepak Bola luar negeri seperti Liga Inggris, Liga Italia maupun Liga Prancis. Namun, untuk Tim Nasional Indonesia saya lumayan mengikuti perkembangannya akhir-akhir ini dan hampir selalu menonton pertandingannya melalui platform streaming. Dalam artikel kali ini saya akan mencoba mengingat pertandingan Timnas Senior Indonesia dan juga menyertakan link Full Match ataupun Highlight dari pertandingannya.

Timnas Indonesia AFF 2020 (2021)

Saat itu Timnas Indonesia berisikan pemain-pemain muda, secara mengejutkan berhasil melaju sampai ke Babak Final. Dalam laga terakhir penyisihan grup, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia 4-1, padahal Malaysia saat itu unggul terlebih dahulu 0-1. Di laga semifinal Indonesia bertemu dengan Singapura yang menjadi tuan rumah. Leg pertama berakhir dengan skor imbang 1-1. Di leg kedua, banyak drama yang terjadi, Singapura total mendapatkan 3 Kartu Merah. Tendangan penalti dari Singapura digagalkan Nadeo di menit-menit akhir pertandingan sehingga skor imbang dan dilanjutkan babak perpanjangan waktu. Pada akhirnya Indonesia beruntung sehingga dapat berhadapan dengan Thailand di babak final.

Namun, perbedaan kualitas sangat terlihat di laga final, sehingga di leg pertama Indonesia dibantai 0-4 oleh Thailand. Di leg kedua, meskipun berhasil mencetak gol terlebih dahulu, Timnas Indonesia hanya bisa meraih skor 2-2 sehingga Thailand yang berhasil menjadi Juara AFF Tahun 2020.

Kualifikasi Piala Asia 2023 (2022)

Sebelum berlangsungnya Kualifikasi Piala Asia 2023, Indonesia menggelar laga uji coba melawan Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Laga itu cukup mengecewakan bagi Para Pencinta Sepak Bola Indonesia karena hanya berakhir dengan skor imbang 0-0. Namun, kekecewaan para pencinta sepak bola terjawab setelah Kualifikasi Piala Asia. Nampaknya, Coach Shin mungkin sedang mencoba untuk bermain bertahan, karena lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Asia adalah Kuwait dan Jordania yang secara ranking berada di atas Indonesia.

Di laga pertama kualifikasi, Timnas Indonesia harus langsung berhadapan dengan tuan rumah Kuwait. Nampak sekali Indonesia bermain bertahan, 15 menit awal terlihat Kuwait terus mencoba umpan-umpan lambung. Indonesia mulai mendapat peluang pertama dari tendangan Mark Klok, dan mendapat beberapa peluang dari serangan balik. Namun, pertahanan Indonesia akhirnya jebol hingga tertinggal 0-1. Untungnya, setelah Gol tersebut, Indonesia langsung mendapatkan hadiah penalti dan skor menjadi 1-1 hingga babak pertama usai. Babak kedua dimulai, Indonesia langsung membalikan keunggulan menjadi 2-1. Di laga ini terlihat sekali fisik pemain Timnas yang kurang baik, sehingga beberapa peluang emas terbuang sia-sia hingga laga berakhir 2-1.

Laga kedua, melawan tim yang lebih kuat dari Kuwait, yaitu Jordania. Seperti laga sebelumnya, Indonesia juga bermain sangat bertahan, di babak pertama Indonesia mendapatkan sedikit peluang diakhir-akhir laga, skor 0-0 bertahan. Di babak kedua Jordania berhasil mendapatkan 1 gol dan satu penalti, namun tendangan penalti pemain Jordania gagal. Pertandingan berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk Jordania.

Di laga terakhir, Indonesia berhadapan dengan Nepal yang merupakan lawan terlemah di grup ini. Pemain Nepal mendapatkan sebuah kartu merah dan pertandingan berakhir dengan skor 7-0 untuk kemenangan telak Timnas Indonesia.

Secara mengejutkan, Indonesia berhasil menjadi runner up di grup ini, mengalahkan Kuwait yang digadang-gadang akan menjadi runner up. Namun, tak bisa dipungkiri juga lolosnya Timnas ini tak terlepas dari keberuntungan dari sisi drawing yang mempertemukan dengan tim yang “cukup bisa diatasi”.

Uji Coba Melawan Curaçao dan Tragedi Kanjuruhan (2022)

Bulan September, Timnas Senior Indonesia menjalani laga kandang uji coba dua kali melawan Curaçao. Di laga pertama, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Curaçao dengan skor 3-2. Di laga kedua, Timnas juga berhasil mengalahkan Curaçao dengan skor 2-1.

Lolos ke Piala Asia dan menang lawan uji coba dengan tim yang peringkat FIFA nya lebih tinggi dari Indonesia membuat secerca Cahaya baru bagi sepak bola Indonesia. Namun, hal itu terganjal dengan adanya Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan berhentinya Liga Indonesia.

Piala AFF 2022

Liga yang tidak berjalan, tetapi Timnas Indonesia tetap bertanding di Piala AFF 2022. Para Pencinta sepak bola tetap berharap dengan skuad Timnas asuhan Coach Shin Tae Yong ini untuk menjuarai piala AFF pertama kalinya. Di babak grup Indonesia menang 2-1 melawan Kambojamenang 0-7 melawan Brunei DarussalamImbang 1-1 melawan Thailand dan menang 2-1 melawan Filipina.

Di babak grup ini ada beberapa hal yang menarik, seperti Hansamu Yama yang gagal mencetak gol meskipun tepat berada didepan gawang Brunei Darussalam. Penjaga gawang Thailand, Kittipong melakukan kesalahan sehingga Witan hanya berhadapan langsung dengan Gawang, tetapi tendangan Witan meleset disamping gawang Thailand. Saat itu hal foto Coach Shin yang berlutut karena melihat peluang itu menjadi meme di Twitter.

Hasil pertandingan-pertandingan grup tersebut menjadikan Indonesia sebagai runner up grup dan berhadapan dengan Vietnam di babak semi final. Di leg pertama Indonesia ditahan imbang 0-0 oleh Vietnam di Gelora Bung Karno. Hal itu menjadikan perjalanan Timnas Indonesia semakin berat karena menjalani laga leg kedua di Vietnam. Sesuai dugaan., di Vietnam Indonesia dikalahkan 2 gol tanpa balas sehingga gagal melaju ke babak final.

Pertandingan ini membuat kita sadar kembali jika mungkin level Timnas Indonesia masih berada dibawah Thailand dan Vietnam. Namun, mungkin hal ini juga tak terlepaskan dari gejolak di tubuh PSSI akibat tragedi Kanjuruhan.

FIFA Matchday Maret dan Juni 2022

Di FIFA Matchday bulan Maret Indonesia berhadapan dengan Burundi dua kali. Di laga pertama skor berakhir 3-1 untuk kemenangan Timnas Indonesia. Di laga ini, Nampak pemain Burundi sedikit tegang sehingga melakukan beberapa blunder. Di laga kedua skor berakhir imbang 2-2. Indonesia hampir saja menelan kekalahan di laga ini. Namun, gol melalui sundulan Jordi Amat dari tendangan Bebas Mark Klok di tambahan waktu babak kedua meneyelamatkan Indonesia dari kekalahan.

Di bulan Juni, ketua PSSI yang baru, Erick Tohir, berhasil membawa Palestina dan Argentina ke Indonesia untuk FIFA Matchday. Indonesia bermain imbang 0-0 melawan Palestina yang berada di sekitar peringkat 100 dunia. Sedangkan di laga melawan Argentina Indonesia kalah 2-0, dengan catatan hampir di 90 menit pertandingan Indonesia diserang habis habisan oleh Argentina. Hanya kalah 2-0 dari Juara Piala Dunia, Argentina, membuat publik pencinta sepak bola tanah air kembali memiliki harapan dan angan-angan yang sangat tinggi bahwa ini adalah Timnas terbaik kita.

FIFA Matchday September dan Kualifikasi Putaran Pertama Piala Dunia 2026 (2022)

Bulan September menjadi awal bulan yang cukup padat bagi Timnas. Di FIFA Matchday, Indonesia berhasil mengalahkan Turkmenistan 2-0. Meski demikian, terlihat permainan timnas yang saat itu berlaga sedikit berbeda, karena sebagian besar skuad Timnas Senior beririsan dengan Timnas U23 yang berlaga di Kualifikasi Piala Asia U23.

Karena ranking Indonesia yang sangat rendah, Timnas harus memulai kualifikasi Piala Dunia dari putaran pertama. Indonesia berhasil mengalahkan Brunei Darussalam 6-0 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Di leg kedua, Indonesia juga berhasil mengalahkan Brunei dengan skor yang sama. Hal ini membuat para pencinta Timnas Indonesia sangat berekspektasi tinggi pada laga-laga berikutnya.

2 Laga Away Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Kedua (2022)

Laga pertama, Indonesia bertandang ke Basra, Iraq. Didukung penuh supporter Iraq, Indonesia dibantai dengan skor 5-1. Bagi sebagian orang hal ini cukup mengejutkan, karena harapan yang sangat tinggi untuk Timnas ini. Namun, menurut saya “we are not at that level, yet” dan juga kita belum pernah melakoni laga uji coba tandang dimana supporter tim lawan memenuhi stadion.

Selanjutnya, Indonesia kembali menjalani laga Tandang ke Filipina. Entah kenapa, di laga ini saya merasa Timnas kita berbeda cara bermainnya dengan laga-laga sebelumnya. Sehingga skor berakhir dengan imbang 1-1, saya tidak terlalu mengerti sepak bola, tetapi banyak yang bilang jika formasi Timnas sangat bertahan. Positif thinking saya, Coach STY sedang menguji coba formasi untuk menghadapi Tim-Tim yang kuat di piala Asia nanti. Karena kabarnya keputusan untuk memperpanjang atau tidak kontrak Coach STY bergantung pada hasil Piala Asia nanti.

Penutup

Sebenarnya saya juga ingin mengutarakan pandangan saya sebagai orang awam terkait “turbulensi” yang terjadi dalam persepakbolaan di Indonesia. Tetapi, saya rasa itu akan menjadi cerita yang terpisah dengan artikel ini. Terima Kasih sudah membaca!